Ghirah Islam

Contact form

©2012 Ghirah Islam's Blog | Design by - PB Templates | Distributed by FB Templates

Featured Section

Breaking Ticker

Hari Di Tahun 1921 Kyai Haji Ahmad Dahlan Memukul Kentongan

Post a Comment
Hari itu di suatu siang, Kyai Haji Ahmad Dahlan memukul kentongan, Mengundang segenap penduduk Kauman ke rumahnya. Maka berduyun-duyunlah mereka datang menyambut seruan.

Setelah banyak orang berkumpul Kyai Haji Ahmad Dahlan berpidato yang isinya menyatakan bahwa kas Muhammadiyah kosong, Sementara guru-guru Muhammadiyah belum digaji. Muhammadiyah memerlukan uang kira-kira 500 gulden untuk menggaji guru, Karyawan dan membiayai sekolah Muhammadiyah. Karena itu Kyai Haji Ahmad Dahlan menyatakan melelang seluruh barang-barang yang ada di rumahnya.

Pakaian, almari, meja kursi, tempat tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu-lampu, dan lain-lain. Ringkasnya Kyai Haji Ahmad Dahlan melelang semua barang-barang miliknya itu, Yang kemudian uang hasil lelang itu seluruhnya akan dipakai untuk membiayai sekolah Muhammadiyah, Khususnya untuk menggaji guru dan karyawan.

Para penduduk Kauman terbengong-bengong mendengar penjelasan sang Kyai. Sedangkan murid-murid beliau yang ikut pada pengajian Thaharatul Qulub sama terharu melihat semangat pengorbanan Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Berbisik mereka. Berpandangan satu sama lain, Tak habis apa yang sedang Kyai lakukan.

Singkat cerita, Para penduduk Kauman, khususnya para juragan yang menjadi anggota kelompok pengajian Tharatul Qulub segera berebut membeli seluruh barang yang ada di rumah Kyai. Ada yang membeli jasnya. Ada yang membeli sarungnya. Ada yang membeli jamnya. almari, meja, kursi, dan sebagainya.

Dalam waktu singkat semua barang milik Kyai Haji Ahmad Dahlan habis dibeli dan terkumpul uang lebih dari 4.000 gulden. Penjualan selesai. Lalu semua pamit pulang. Tanpa ada seorangpun membawa barang yang telah mereka beli.

Tentu saja Kyai Haji Ahmad Dahlan heran, Mengapa mereka tidak mau membawa barang-barang yang sudah dilelang?

Lalu beliau berseru, ”Saudara-saudara, Silakan barang-barang yang sudah sampeyan beli itu saudara bawa pulang. Atau nanti saya antarkan?”

Serempak mereka menjawab, “Tidak usah Kyai. Barang-barang itu biar di sini saja, Semua kami kembalikan pada Kyai.”

“Lalu uang yang terkumpul ini bagaimana?“ tanya Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Salah seorang dari mereka menjawab, “Ya untuk Muhammadiyah. Kan Kyai tadi mengabarkan Muhammadiyah perlu dana untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolahnya ?”.

“Ya betul. Tapi kebutuhan Muhammadiyah hanya sekitar 500 gulden, Sedangkan ini dana yang terkumpul lebih dari 4000 gulden. Lalu sisanya bagaimana?” tanya Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Jawab orang itu, “Ya biar dimasukkan ke kas Muhammadiyah saja".

(Drs. Sukriyanto AR., M.Hum. dalam majalah Suara Muhammadiyah, No. 13/98/1-15 Juni 2013 - Repost dari akun Mohammad Kamiluddin Al-Mumtaz)
Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Related Posts

Post a Comment