Ghirah Islam

Contact form

©2012 Ghirah Islam's Blog | Design by - PB Templates | Distributed by FB Templates

Featured Section

Breaking Ticker

Citra Salafy

Post a Comment
Pencitraan akan buruknya "akhlak" salafi seperti anak panah yg meluncur dari setiap penjuru arah.

"Seharusnya" dengan pencitraan jelek semasif itu, gerakan dakwah itu sudah tercerai berai berkeping-keping tak tertolong lagi.

Tapi realitanya, gerakan dakwah ini terus memperoleh tambahan simpati meski tak sedikit celah yang harus diperbaiki. Adakalanya terkesan mengalami perlambatan dalam waktu tertentu untuk kemudian bangkit dan mengalami percepatan kmbali.

Mengapa demikian?
Sedangkal analisa mata telanjang, masifnya pencitraan jelek akhlak salafi bersumber dari beberapa hal:
  1. Hamasatul mubtadiin (semangat para pemula) yang kadang sampai over bersikap karena merasa tercerahkan.
  2. Terbawa akhlak komunitas sebelumnya semisal dulunya "tukang kepruk" dan tukang "bacot". Terkadang mereka berproses, ada yang cepat, ada yang lambat dan ada yang gagal.
  3. Banyak teman-teman yang gagal berproses justru berbalik menyerang.
  4. Barisan sakit hati, tak jarang juga melakukan intriks pukul lari, jab-jab kecil yang kadang ikut menjadi bumbu bumbu saat ada moment yang dirasa tepat untuk mengecoh perhatian.
  5. Salah nisbat dari teman-teman yang belum terlalu banyak menghirup aroma manhaj dan cemistry pertemanan ilmu. Acap kali dikira "ini lho akhlak komunitasmu" padahal jauh panggang dari api.
  6. Gerakan dakwah salafiyah adalah gerakan keilmuan, bukan loyalitas komunitas yang sering dijadikan tolok ukur "burung hinggap bersama kawanannya". Yang mampu memjiwai manhaj ini akan tahu siapa yg berada di atasnya meski terjadi perbedaan pendapat yang tajam diantara keduanya, bahkan bisa jadi 2 orang tersebut pada 2 kutub pendapat yang berlawanan.
  7. Fitnah dan tuduhan kosong tanpa bukti dari sebagian tokoh semisal anti NKRI, haus darah kaum muslimin, merebut masjid, dompleng dan menyusup, teroris, kacamata kuda, tidak toleransi dan lain-lain.
  8. Guru guru kita relatif tidak ambil pusing dengan tuduhn dan celaan, pada akhirnya akan sirna tertiup dinamika kehidupan. Mereka fokus pada ilmu dan dakwah, murid-murid pun akan paham selama mereka berproses dengan benar.
Saya kira cukup sampai disini, teriring doa bagi para sahabat yang tulus menginginkan jalan hidayah semoga antum terlindungi.

(Ustadz Noor Ikhsan Silviantoro Lc M.Thi)
Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu
Newest Older

Related Posts

Post a Comment