Ghirah Islam

Contact form

©2012 Ghirah Islam's Blog | Design by - PB Templates | Distributed by FB Templates

Featured Section

Breaking Ticker

Muhammadiyah, Jangan Benci Salafy

Post a Comment
(Sumber gambar: pwmu.co)

Saya Muhammadiyah tapi jenggotan, kenapa? Ada masalah?

Saya Muhammadiyah tak pakai batik tapi pake gamis dan celana cingkrang, kenapa? Apakah ini tabu?

Saya Muhammadiyah tapi punya istri bercadar, kenapa? Ente keberatan?

Saya Muhammadiyah, tapi shalatnya berpedoman kepada manhaj Salaf, kenapa? Tak sah shalat selain shalatnya Muhammadiyah?

Saya Muhammadiyah tapi ga sepenuhnya ikut Tarjih? Kenapa? Ente mau bilang ane durhaka sama organisasi?

Dan lain-lainnya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Ya, ilustrasi perbincangan diatas merupakan curhatan/protes dari seorang anggota Muhammadiyah (yang sudah menjadi separuh salafy) kepada komunitas Muhammadiyahnya. Ketertarikannya kepada manhaj Salaf menuai pertanyaan-pertanyaan kritis dari komunitas Muhammadiyah-nya.

Fenomena warga Muhammadiyah yang tertarik dengan manhaj Salaf rupanya menimbulkan kekhawatiran di tubuh para pengurus organisasi. Sehubungan memang banyaknya warga Muhammadiyah yang hijrah ke manhaj yang ilmiyah ini.

Kekhawatiran tersebut pun sering disampaikan dalam ceramah-cermaah ustadz-ustadz Muhammadiyah kepada warganya dalam pengajian-pengajian mereka. Terkadang pun kritikan yang disampaikan sudah tidak sehat lagi, mengolok-olok jenggot dan cingkrang serta amalan lainnya. Ada kesan bahwa keberadaan Salafiyah dan aktifitas dakwahnya mengganggu eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di negeri ini.

Mengapa para pengurus/petinggi Muhammadiyah tersebut begitu khawatirnya kepada Manhaj Salaf?

Padahal Salafy ini juga Muslim, bahkan Muhammadiyah dan Salafi itu satu aqidah. Ibarat saudara kembar tapi bukan kembar identik. Sebagai saudara kembar yang lebih banyak persamaannya seharusnya bisa saling merangkul dan mendukung.

Lantas apa yang dikhawatirkan dengan masuknya dakwah Salaf? Bukankah para Salafiyyun itu juga pengikut sunnah sama seperti Muhammadiyah? Bahkan Muhammadiyah itu sendiri lahir dari aqidah Salafnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

Apakah ada ajaran-ajaran Salafy yang melenceng dalam Islam? Apakah dakwah para Salafiyyun ada merugikan ummat Islam? Mereka para Salafiyyun justru yang paling menjaga kemurnian ajaran Islam dari TBC (Tahayul, Bid'ah dan Churafat). Salafy beribadah paling mengikuti tuntunan Qur'an dan Sunnah. Apa yang diajarkan Salafy adalah murni ajaran Islam. Lantas apa keberatan kalian?

Jika ada seorang Muslim yang tertarik dengan manhaj Salaf berarti dia ingin belajar tentang Islam. Dia ingin menuntut ilmu agama. Bukankah seharusnya diapresiasi positif dan didukung? Bukannya malah dicermati, diwarning dan dihasud? Belajar Islam itu bukan hanya di Muhammadiyah. Dimana saja bisa asal ajaran Islamnya lurus bukan bengkok.

Kalau oknum Muhammadiyah keberatan dakwah Salaf masuk ke tubuh Muhammadiyah dengan alasan takut jamaahnya berkurang atau takut pamor organisasinya meredup berarti nyatalah kalau mereka itu terjangkit penyakit ashabiyah, hizbi, fanatik buta kelompok, merasa paling benar. Sikap-sikap seperti inilah yang menguatkan bahwa organisasi itu membuat Islam terkotak-kotak, terpecah belah.

Kalau ada warga Muhammadiyah yang berjenggot lebat/panjang, bercelana cingkrang, memakai gamis, bercadar atau mempunyai istri bercadar, jangan dicekal, jangan dikucilkan. Semua ciri-ciri tersebut bukan ajaran sesat, bukan ajaran Salafy, tapi semua itu adalah Syariat Islam. Gitu juga jika ada anggota Muhammadiyah yang shalatnya/amalannya tidak mutlak berpedoman ke Tarjih, melainkan lebih banyak merujuk ke Manhaj Salaf, maka janganlah dia dianggap membelot dari Muhammadiyah. Karena shalatnya Salafy juga bersumber dari Sunnah yang shahih, malah lebih detil.

Bukankah Muhammadiyah maknanya pengikut Muhammad. Kalau mengaku pengikut Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi Wassalam, ya terapkan dong Syariatnya/Sunnahnya secara kaffah? Kalau Muhammadiyah tidak mau mengamalkan, jangan larang-larang anggotanya menimba ilmu Syar'i secara luas dan mengamalkannya. Muhammadiyah bukan agama, Salafy juga bukan kaum sesat. Tidak ada itu ajaran Muhammadiyah, tidak ada ajaran Salafy. Yang ada hanya ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Kalau suatu amalan ada dalil shahihnya silakan dijalankan. Mana yang lebih rajih, itu yang afdhal diikuti. Bukan malah taqlid buta dengan keyakinan kelompok. Kalau tak mau mengamalkannya, jangan larang-larang orang apalagi mengolok-ngoloknya.

Seharusnya dengan banyaknya warga Muhammadiyah yang terpengaruh atau hijrah ke manhaj Salaf itu bisa menjadikan bahan renungan di tubuh Muhammadiyah.

Bisa jadi penyebabnya adalah dakwah para ustadz-ustadz Muhammadiyah yang selama ini masih monoton. Plus kurangnya ustadz-ustadz Muhammadiyah mengajarkan warganya tentang kajian-kajian ilmiyah. Hal ini membuat orang-orang Muhammadiyah yang haus ilmu jadi beralih ke manhaj Salaf yang lebih komplit membahas ajaran Islam.

Selain itu juga ustadz-ustadz Salafy gencar berdakwah di media sosial, membuat stasiun radio dan TV islami, membuat kajian-kajian video, menerbitkan buku-buku.

Sedangkan ustadz-ustadz Muhammadiyah berdakwah hanya sebatas di pengajian organisasi.

Harus diakui dakwah Salafy itu lebih detail, lebih rinci membahas hukum-hukum agama dan persoalan-persoalan ummat lainnya ketimbang Muhammadiyah yang hanya banyak berkutat dalam amal usaha.

Coba saja lihat sangat jarang kita menemukan ustadz-ustadz Muhammadiyah berceramah tentang hukum halal/haram seperti berpacaran, bagaimana cara bersosialisasi antara pria dan wanita dalam Islam, aturan jilbab syar'i, dan lainnya.

Anda lihat wanita-wanita Muhammadiyah (maaf) kurang kaffah dalam hal memakai jilbab syari. Dan banyak kehidupan dari anggota-anggota Muhammadiyah juga yang tidak syar'i atau setengah syar'i.

Coba anda bandingkan saja warga Muhammadiyah (tak usah dengan jamaah Salafy), cukup bandingkan dengan jamaah Hizbut Tahrir atau Jamaah Tabligh yang kehidupannya juga Syar'i seperti tidak berpacaran, tidak bercampur baur pria dan wanita yang bukan mahram, memakai busana syar'i (jilbab panjang, gamis), dan lainnya. Mereka terkesan lebih eksklusif ketimbang Muhammadiyah. Padahal bukan eksklusif tapi karena mereka menjalankan Syariat Islam secara kaffah.

Bandingkan dengan Muhammadiyah....???

Coba cermati kenapa dagangan orang lebih laris dari dagangan kita? Mungkin saja dagangan kita sepi pembeli karena harganya mahal, kitanya ga ramah, kurang promosi, ga terlihat menarik dan lainnya. Sedangkan dagangan orang bisa ramai pembeli karena penjualnya inofatif, ramah kepada pembeli, gencar promosi, menarik pengunjung dan lainnya.

Ayo intropeksilah, jangan pedagang lain yang dikritisi karena dagangannya yang laris manis atau pembelinya yang disalahkan.

Ingatlah wahai saudara-saudaraku Muhammadiyah. Kalian itu sejatinya Muslim, agama kalian itu Islam bukan Muhammadiyah. Jangan sampai kalian beragamakan Muhammadiyah. Organisasi itu hanya wasilah dan sarana untuk berjuang dalam Islam. Berjuang itu untuk Islam, bukan untuk organisasi.

Kalau kalian bersikap seperti ini berarti benarlah bahwa organisasi itu memang membuat umat Islam terkotak-kotak dan terpecah belah.

Rangkullah saudaramu apalagi seaqidah, perbanyak persamaan jangan memperlebar perbedaan. Jika ada saudaramu yang begitu cintanya kepada Sunnah Nabinya dan ingin mengamalkan, seharusnya kalian kagum dan salut dan dijadikan ibrah serta semangat, bukan malah menjadi ajang iri dan kebencian.

Jika mereka saudaramu Salafy itu selama ini ada berbuat salah kepada ummat, maka itu pribadi mereka, bulan manhaj mereka yang salah, sama seperti Muhammadiyah juga kan? Pasti ada oknum-oknum yang ghuluw disetiap komunitas. Maka ikuti saja yang baik-baik.

Sama-sama beraqidah Salaf, harusnya saling merangkul dan bersinergi agar aqidah Salaf itu kokoh. Syukuri jika ada jamaah Muhammadiyah yang banyak hijrah ke manhaj salaf, berarti banyak orang-orang Muhammadiyah yang lurus pemahamannya.

Mari kita perkuat ukhuwah dan sebarkan aqidah Salaf. Semoga bermanfaat..
Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Related Posts

Post a Comment