Kasus AH ini benar-benar membuka mata saya, telah benar-benar menyibakkan tabir yang selama ini tertutup, samar-samar tentang prilaku-prilaku sebenarnya mereka yang merasa pejuang hikmah, keadilan, kebenaran, yang merasa di jalan lurus, yang merasa moderat, yang merasa inshof.
Mereka-mereka yang berada dibarisan para pembela AH mati-matian membela kesalahan ustadz kesayangannya. Ustadz-ustadz mereka yang kalau mengkritik kesalahan Salafy, Subhanallah ada muatan tendensi dan kalimat-kalimat yang tak mengenakkan. Dan rasanya kritikan dengan kata-kata yang tak enak tersebut tak cocok dilontarkan oleh kaum yang terakui moderat / inshof tersebut.
Prilaku tak adil dari sebagian besar kaum inshof / moderat ini sudah lama saya rasakan, dan selama ini saya pendam di hati atau minimal saya curahkan di blog kesayangan saya ini. Hal-hal yang kayak gini dengan mudahnya mulut mereka mengeluarkan kata BAPER, bagi yang mengkritisi. Tapi dengan adanya kasus AH ini, terbukalah karakter yang sebenarnya.
Mereka para inshofiyyun dan moderatiyyun ini memaksakan faham inshof mereka kepada orang-orang yang tak sepemahaman dengan mereka, agar orang tersebut rujuk kepada pemahaman mereka. Nah giliran mereka (kaum inshofiyyun dan moderatiyyun) ini disuruh untuk berlapang dada menerima perbedaan di luar komunitas mereka, mereka menolak, malah ngebully dan menggembosi orang-orang yang menurut mereka ga inshof. Inshof standar ganda..!!!
Dan dikasus AH ini baru ternampakkan mana yang benar-benar inshaf, moderat, mana yang setengah-setengah. Ada ustadz moderat / inshof yang memang menunjukkan kemoderatan dan keinshofan mereka, yang tetap berlaku adil, tidak membenarkan kesalahan AH ini. Tapi lebih banyak lagi moderat yang imitasi yang tetap membela AH dan menyanjung setinggi atap rumah.
Ada juga ustadz moderat lainnya yang tak mau tahu masalah AH ini, diam, tak ikutan heboh, sekali bicara, malah ngebela AH, katanya cuma salah diksi. Ujung-ujungnya dia malah menyalahkan pihak yang mengkritik AH.
Tapi giliran ada orang bernama Yono yang mengkafirkan UAH, cepat si ustadz ngescreenshoot status si Yono, dan dikomentari dan ngebully bersama para pengikut-pengikut fanatik si ustadz. Padahal si Yono itu siapa? Tak satu pun Salafiyyun yang kenal dengan dia. Seolah yang mengkafirkan UAH itu adalah suaranya Salafy.
Harusnya si ustadz kasih dulu kritikan kepada AH, baru kemudian kasih udzurnya kalau memang mau bersikap inshof. Hargailah dulu orang-orang yang merasa kecewa dengan pernyataan blundernya AH. Bukan ujug-ujug nyalahin si pengkritik.
Masalah salah diksinya AH dianggap ga penting, jadi reaksi si ustadz sekedarnya aja, giliran masalah Hamas, IM, Thaliban yang dikritik, luar biasa responnya, sampai berjilid-jilid statusnya. Malah dijabanin berdebat di status orang, karena merasa harakah yang dibelanya terus dikritik orang.
Orang-orang haraky, moderat, inshaf dan sejenisnya pun bungkam saat Kokam Muhammadiyah membela kesalahan AH. Saat giliran Salafy mengkritik Muhammadiyah, wow cepat respon pembelaan mereka. Habis Salafy jadi kritik dan celaan.
Harusnya kaum haraky itu menegur Kokam Muhammadiyah. Tak pandang bulu, siapa pun yang keliru, layangkan kritik, jangan cuma Salafy yang jadi bulan-bulanan kalian. Ini tugas kalian sebenarnya sebagai polisi inshof, bukankah kalian itu kaum yang merasa menegakkan keadilan. Tegakkan keinshofan kalian disini..!!!
Ini sangat kentara, sangat terasa, sangat jelas, bukan baper, lha yang nuduh baper juga baperan. Orang-orang yang peka daya kritisnya pasti akan bisa merasakan seperti yang saya rasakan.
Kesalahan Salafy boleh mereka goreng seenak perut mereka. Salafy dicela dan diolok-olok sah-sah saja. Tapi kesalahan orang-orang dibarisan mereka haram dikritik dan disalah-salahkan.
Ya akheee, berbuat salah itu manusiawi, tidak ada manusia yang maksum, maka mengacalah, kalau tak mampu berlaku adil, jangan suka merasa sok inshaf, kalau merasa tak ingin dikritik terus menerus, jangan juga kau kritik orang terus menerus.
Berikan juga udzur setimpal kepada lawanmu, bukan hanya kepada kawan-kawan sebarisanmu.
Post a Comment
Post a Comment