Ghirah Islam

Contact form

©2012 Ghirah Islam's Blog | Design by - PB Templates | Distributed by FB Templates

Featured Section

Breaking Ticker

Dibalik Budaya Maulidan

Post a Comment
Saya tidak maulidan, tapi maulid boleh dengan syarat begini begitu dan seterusnya..."

Kalaulah menurut kalian maulid itu boleh dengan syarat tanpa kemunkaran yang menyertainya, lalu kenapa kalian tidak fokus saja berusaha menghilangkan kemunkaran yang ada pada maulid saat ini?

Kenapa kalian malah sibuk mengingkari pendapat orang yang membidahkan maulid?

Kiyai Hasyim Asy'ari sudah menetapkan syarat-syarat maulid yang ketat, 100 tahun kemudian ternyata kemunkaran tidak hilang, malah variasinya bertambah

Mungkin kalian yang lebih 'alim dan lebih berpengaruh dari beliau rahimahullah, gunakanlah waktu dan tenaga sebaik-baiknya, berusahalah lebih keras dari hadratus syaikh, sehingga diharapkan 100 tahun dari sekarang maulid sudah terbebas dari segala kemunkaran...

Orang-orang salafi jelas, maulid itu bid'ah, sehingga pintu keburukan total tertutup apapun modelnya..., faktanya memang orang yang dulunya mainan telur maulid rebutan tumpeng maulid, kue tar maulid, membuat patung, karnaval patung, menikmati kisah-kisah khurafat, joget dangdut, shalawat koplo, dll... setelah mereka mengikuti pendapatnya salafi, terhenti pula lah seluruh keburukan tersebut..

Adapun kalian, setelah sekian kutipan-kutipan megah dari kitab ini dan itu, gocekan-gocekan fiqh yang mentereng, berhias dengan kalimat-kalimat bijak, tapi faktanya kemunkaran pada perayaan maulid tetap saja lestari didepan mata kalian sendiri...

Dan kalian biasa saja menyaksikan berbagai kekonyolan yang menimpa keyakinan orang-orang pada acara maulid.

Betapapun sederet kesan buruk yang berusaha disematkan kepada salafi, tapi dari sisi ini saja sudah terlihat merekalah yang lebih sayang kepada kaum muslimin.

(Adiy)
Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Related Posts

Post a Comment