Kalau mau tahu apa yang terjadi? sila buka link ini.
Tak tanggung-tanggung foto-foto profil para pembully sebagian memakai logo / simbol-simbol Palestina. Hebat kan, siapa yang tak tahu pendukung Palestina, wow pejuang pembela kebenaran garis lurus geto loh. Iya, pembela kebenaran, tapi akhlaknya bar-bar, suul adab, niradab.
Padahal ya, coba para pembaca perhatikan link akun facebook diatas tersebut, coba scroll status-statusnya, tak ada satu pun yang postingan-postingan yang mencela dan menjelek-jelekkan. Semua yang dia share/tulis itu adalah ilmu agama. Saya tak kenal orang ini, tapi rasanya tak ada status-statusnya yang menyinggung perasaan Muslim lainnya. Coba para pembaca beritahu saya, ada status-status si pemilik akun yang melecehkan?
Hanya karena kesalahannya membuat status dengan diksi "SUAMI SUNNAH", maka para komentator/netizen yang tinggi keluhuran akhlaknya itu tak terima, si pembuat status langsung dikeroyok, dibully, status SUAMI SUNNAH tadi langsung di screenshoot oleh sebagian orang dan di bully lagi rame-rame. Luar biasanya bukan cuma orang biasa yang ngescreenshoot dan dibuat status, da'i atau ustadz pun turut menshare screenshoot tadi dan dirame-ramekan kembali oleh pendukung/fans fanatik yang bar-bar dan suul adab tersebut.
Padahal cukup dinasehati dan diberitahu baik-baik kesalahannya kan bisa, kenapa harus dikeroyok dan dipermalukan? Saya perhatikan ada komentator disalah satu status yang mengatakan si pemilik status dongok. La haula wa la quwwata. Miris ane, miris... Padahal lagi, si pemilik status sudah mengedit kalimat SUAMI SUNNAH tadi dengan kalimat SUAMI FAHAM SUNNAH. Tapi tetap para supporter sepak bola tadi tak terima.
Kalau mau jujur, tak ada yang salah dengan status diatas tersebut, bagus malah. Maksudnya suami yang baik itu menolong istrinya dalam beres-beres rumah, karena itu seperti yang dilakukan Nabi. Status yang sederhana tersebut jadi melebar kemana-mana hanya gara-gara sudah kadung benci dengan suatu kaum. Orang kalau sudah benci, kesalahannya lebih didahulukan dari kebaikannya.
Si pemilik akun, saya duga adalah orang Salafy, sedangkan para pembuly terdiri dari berbagai kalangan dan saya duga mereka pendukung moderat atau harokiyyun. Di jagad medsos memang dua kubu ini (Salafy dan Harokiyyun) tak pernah akur. Saling berantem, sindir menyindir, apalagi saat ini lagi hangatnya masalah Palestina. Makin ramai konflik antara keduanya.
Dua-duanya sama saja, ada yang husnul adab, ada yang suul adab. Tetap saja yang suul adab tetap tidak akan saya bela sekalipun dia bela Palestina. Ga ada urusan sama saya itu. Intinya saya tak suka pembulian / mempermalukan orang di depan publik. Sungguh saya benci nengok kelakuan orang-orang kayak gitu.
Jikapun sipemilik status tadi menggunakan kata SUAMI SUNNAH. Ya emang kenapa? Itu hak dia, status, status dia. Mau bilang rumah suami sunnah, istri sunnah, paman sunnah, bibi sunnah, rumah sunnah, so what, masalah buat ente? Kerugian ente apa rupanya?
Kalau loe merasa itu salah dan ingin menasehati ya silakan bos, tapi pake adab, itu akun ibarat rumah dia. Ente masuk rumah orang, ga ada sopan santun, ujug-ujug menegur dengan kasar kesalahan-kesalahannya, apa itu pantas??? Kalau saya dan seandainya kejadian itu di dunia nyata, insyaAllah saya ajak duel itu orang. Atau langsung timpuk mulut kasarnya itu pake penggorengan. Tak punya adab...!!!!
Permudah aja hidup loe wahai para netizen dan tukang bully. Kalau loe ga suka dengan status orang, loe blokir aja, atau unfriend, selesai urusan. Ga usah latah ikut campur urusan orang.
Loe merasa ingin tampil jadi tukang dakwah di medsos, dan pengen amar makruf nahyi munkar, silakan. Tapi ketika orang yang loe nasehati ga terima, dan udah berusaha loe nasehati baik-baik, dia ga mau dengar, maka STOP SAMPAI DISINI. Ga usah ente paksa-paksa dia untuk rujuk dengan pendapat ente. Silakan unfriend atau blokir aja sekalian supaya status-statusnya ga bikin ente naik darah tinggi dan senewen.
Merasa dibarisan yang benar, pejuang kebenaran, garis lurus, moderat, apalah, perbaiki dulu lisan dan akhlakmu. Kita berdebat sama musuh, tapi musuh tersebut punya akhlak dan sopan santun, maka kita akan simpati dan menaruh hormat kepadanya ketimbang melihat orang yang merasa paling lurus tapi tukang bully. Ilmu setinggi langit kalau suul adab, apa gunanya. Bagus gabung saja ente di terminal sana.
Post a Comment
Post a Comment