Ada kawan yang berasal dari keluarga muslim taat...
Namun karena pergaulan akhirnya dia 'hijrah' menjadi seorang liberalis...
Ada kawan yang berlatar belakang sekular-liberal...
Namun karena pergaulan, akhirnya dia 'hijrah' menjadi muslim yang taat...
Ada yang dulunya gandrung dengan kitab-kitab ulama, majalah-masalah jihad, dll...
Namun setelah bersentuhan dengan yang dianggapnya 'modern' dan 'inklusif', munculah 'inferiority complex'nya...
Dibuangnya semua bacaan lamanya yang dianggap kampungan... Dihujatnya kawan-kawan pergaulannya yang lama yang dianggapnya ekslusif... Karena kini dia telah 'modern' dan 'inklusif'...
Ada yang dulunya akrab dengan Marx, Hagel, Abu Zayd, dan lain-lain...
Namun suatu waktu Allah mengetuk hatinya dengan Al-Quran, mempelajari hadits, menyelami keluasan ilmu para ulama... Maka merasa kecillah dirinya...
Baginya ilmu tetaplah ilmu, darimanapun datangnya, baik barat maupun timur... Hanya saja, agama kini menjadi 'filter'nya...
Masing-masing mereka memandang masa lalunya sebagai kebodohan...
Yang satu bangga dengan dirinya yang baru, seorang liberalis...
Yang satu bangga dengan dirinya yang baru, seorang Islamis...
Hijrah hanyalah proses perpindahan...
Pindah dari satu pemikiran ke pemikiran lain...
Dari satu komunitas ke komunitas lain...
Barangsiapa yang Allah hendaki kebaikan baginya, maka hatinya akan merasa nyaman dan tenang berada ditengah orang-orang shaleh...
Dan barangsiapa yang Allah kehendaki keburukan baginya, maka Allah berikan dia 'istidraj', merasa nyaman ditengah lingkungan yang jauh dari agama...
Sungguh benar apa yang dikatakan Rasulullah:
"Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya (kawan pergaulannya). Maka hendaklah kalian memperhatikan siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Begitulah Allah membolak-balik hati manusia.
(Faisal Rahman)
Post a Comment
Post a Comment