Ghirah Islam

Contact form

©2012 Ghirah Islam's Blog | Design by - PB Templates | Distributed by FB Templates

Featured Section

Breaking Ticker

Khawarij Dan Murji'ah

Post a Comment


Dua aliran menyimpang yang telah keluar dari jalan Sunnah dalam persoalan iman adalah Khawarij dan Murjiah.
Khawarij berpandangan bahwa iman seluruhnya ushul (pokok). Tidak ada persoalan cabang dalam keimanan, sehingga mereka beranggapan bahwa pelaku dosa besar bukan berkurang keimanannya, melainkan hilang keseluruhannya.

Sebaliknya, murjiah berpandangan bahwa iman tidak bertingkat-tingkat, tidak naik, dan tidak turun, sehingga kemaksiatan sebesar apapun menurut mereka tidak membahayakan keimanan.

Disebabkan penyimpangan keduanya menyimpang dalam persoalan keyakinan, maka besar kemungkinan ciri-ciri lahiriah mereka tidak terlalu nampak, dan bisa jadi akan terlihat serupa dengan Ahlus Sunnah.
Namun, para Ulama telah menegaskan ciri-ciri lahiriah yang tampak dari kedua kelompok ini.

Di antara ciri khawarij adalah memerangi kaum muslimin dan mendiamkan para penyembah berhala. Bahkan, ciri ini telah ditetapkan melalui lisan Rasuulillaahi shallallaahu 'alayhi wa sallam.
Sedangkan di antara ciri murji'ah adalah meninggalkan amr ma'ruf nahyi munkar. Selain bahwa para tokoh murji'ah biasanya selalu berfatwa dengan fatwa yang menyenangkan para Raja/ penguasa. Makanya, para ulama menyebut murji'ah sebagai agamanya para Raja.

Oleh karena itu, siapa saja dan kapan saja kita menemukan ciri-ciri demikian pada sebuah person, kelompok, atau komunitas, maka waspadalah. Jauhilah mereka, karena hakikatnya mereka sedang menghancurkan Islam dari dalam. Maka, apalagi bila dalam satu person, kelompok, atau komunitas, terangkum ciri-ciri khawarij dan murji'ah sekaligus.

Semoga Allaah Ta'aala meneguhkan kita di atas Sunnah dan menjauhkan kita dari penyimpangan dalam persoalan akidah dan iman. Aamiin.

Catatan:
Penjelasan detail mengenai Khawarij dan Murjiah dapat kita temukan pada kitab-kitab Akidah. Uraian di atas hanya penjelasan singkat dengan bahasa yang mudah-mudahan bisa dipahami oleh siapapun.
Bila ada kekeliruan dalam penjelasan atau kalimat yang kurang tepat, maka tolong sampaikan kepada kami agar segera kami perbaiki.

Wallaahu a'lam.
-Laili Al-Fadhli-

Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Related Posts

Post a Comment